MEDAN| H9
Harga emas dunia yang sempat menyentuh level $ 1.847 per ons troy di pekan ini, mendadak turun dan ditransaksikan di level $ 1.814 per ons troy sejauh ini. Penurunan harga emas tersebut terjadi saat Bank Sentral AS atau The FED mengumumkan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan di bulan maret mendatang.
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan harga emas di sejumlah butik juga dijual turun pada perdagangan hari ini. Dimana penurunan berkisar 11 hingga 13 ribu per gramnya. Saat ini harga emas dijual dikisaran 917 ribuan per gram, dari posisi sebelumnya sebesar 950 ribuan per gram. Semua terjadi setelah The FED atau sebutan untuk Bank Sentral AS berencana melakukan kebijakan moneter ketatnya. Hal tersebut memicu kepanikan, dan secara tiba-tiba harga emas langsung menukik pasca pemberitahuan Bank Sentral AS tersebut.
Pada dasarnya Bank Sentral AS jauh hari sudah diprediksikan akan melakukan kebijakan moneter ketatnya, seperti tapering dan menaikkan suku bunga acuan. Hanya saja, kebijakan tersebut justru sebelumnya ditafsirkan tidak akan seagresif saat ini. Seperti pernyataan The FED terakhir atau tepatnya kemarin pada hari rabu malam waktu AS.
Disaat kebijakan moneter ketat diambil, memang akan membuat US Dolar lebih diminati ketimbang aset lainnya. Nah emas itu kerap menjadi lawannya US Dolar. Karena pelaku pasar global kerap menjadikan dua instrument ini sebagai instrument utama dalam berinvestasi. Yakni berinvestasi dalam mata uang US Dolar atau emas, sehingga harga keduanya kerap berlawanan.
Jadi para ibu rumah tangga yang gemar mengkoleksi emas, sebaiknya berhati-hati lagi. Karena rencana kenaikan bunga acuan itu akan lebih sering dilakukan di tahun ini dan akan berlanjut lagi di tahun depan. Potensi tekanan terhadap harga emas pada dasarnya sangat terbuka. Hanya saja gelombang covid 19 yang tak terkendali kerap mendorong pelemahan mata uang US Dolar.
Hal inilah yang membuat emas belakangan ini susah untuk turun. Karena inflasi di AS tengah naik, maka kebijakan moneter ketat oleh The FED sebenarnya menjadi satu hal yang pasti. Sementara pandemic covid 19 ini masih abu-abu trennya kedepan. Apakah akan terkendali dan mampu dijinakkan sehingga berkontribusi positif bagi perekonomian dunia, atau justru memperparah kondisi ekonomi.
Nah masih ada ketidakpastian. Akan tetapi sebaiknya investor atau para ibu rumah tangga yang gemar mengkoleksi emas untuk berhati-hati. Terlebih yang menggantungkan pemenuhan kebutuhan uang dengan banyak mengandalkan simpanan emas. (PP-01)