MEDAN| H9
Berinvestasi
di pasar modal, khususnya investasi saham menjadi tren para investor muda saat
ini. Pandemi COVID-19 yang membuat banyak aktivitas yang biasanya dilakukan di luar,
kini harus dialihkan menjadi work from home (WFH). Namun, hal ini justru
membuat pasar saham semakin bergairah, karena proses investasi saham dapat ditransaksikan
secara online. Artinya, di manapun investor berada, transaksi saham bisa
dilakukan.
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Pintor Nasution mengatakan namun
perlu diingat bahwa bertransaksi saham tidak semudah mentransaksikan barang,
misalnya makanan yang lebih berwujud dan bisa dirasakan atau dicicipi. Sedangkan,
saham tidak berwujud dan tidak bisa dirasakan. Oleh karena itu, perlu melakukan
analisa atau mempelajari terlebih dahulu, saham-saham apa yang mau dibeli
sebagai instrumen investasi. Ada dua cara menganalisa saham, yaitu analisa
fundamental dan analisa teknikal.
Apa
tujuan utama dari analisa saham? Yakni membedah dan menelaah saham perusahaan
tertentu untuk melihat serta menilai
kinerjanya selama ini. Sehingga calon investor bisa menentukan apakah saham yang
dipilih layak untuk dibeli atau tidak. Yang dimaksud dengan layak adalah apakah
saham tersebut bisa memberikan profit (keuntungan) atau tidak.
Pertama, analisa saham fundamental, yaitu analisis yang bertujuan untuk
mempelajari kondisi keuangan perusahaan, agar bisa mengetahui sektor usaha, karakteristik
operasional perusahaan, dan prospek bisnis perusahaan. Calon investor akan
memahami seperti apa perusahaan yang akan mereka miliki sahamnya. Misalnya,
apakah perusahaan tersebut sektor usahanya rentan terhadap krisis ekonomi, atau
apakah perusahaan tersebut jenis bisnisnya tetap dibutuhkan masyarakat meskipun
dalam situasi ekonomi yang sedang tidak baik.
Analisa fundamental juga melihat bagaimana pertumbuhan usaha
perusahaan dalam rentang waktu tiga, lima, atau beberapa tahun ke belakang.
Apakah terus bertumbuh atau ada pasang surut. Lebih dalam lagi, bisa dipelajari
siapa target market perusahaan misalnya, dan lain sebagainya.
Analisa fundamental
perusahaan ada yang disebut top down, yaitu melihat gambaran perusahaan
secara umum. Ada empat poin yang perlu dilihat yang akan berdampak pada kinerja
perusahaan ketika menganalisa dengan cara ini, yaitu, kondisi makro ekonomi
global, kondisi makro ekonomi dalam negeri, prospek pertumbuhan per sektor
usaha, dan fundamental perusahaan. Jika dampaknya dinilai baik terhadap
perusahaan, maka saham tersebut layak dimiliki.
Pendekatan berikutnya,
analisa saham fundamental secara bottom up, yaitu melihat aspek terperinci dari kinerja suatu perusahaan, yaitu
dengan membaca detail laporan keuangan perusahaan. Pendekatan ini mengharuskan
investor melakukan kajian lebih dalam, dan waktu yang cukup. Namun, bisa
dibantu dengan membaca hasil analisa kinerja perusahaan yang sudah dibuat para
analis perusahaan efek. Calon investor bisa mendapatkan analisa saham saat
membuka rekening efek di Perusahaan Efek.
Kedua, analisa saham
teknikal yang menggunakan pendekatan
teknis dengan penggunaan dua metode. Metode klasik menggunakan chart
harga saham, untuk mempelajari pola serta tren harga saham. Sementara itu, metode
modern menggunakan berbagai indikator dengan algoritma atau rumus statistik
untuk bisa menggambarkan grafiknya. Melalui analisa teknikal, investor dapat
melihat kondisi pasar saat ini berdasarkan histori harga di masa lalu. Selain
itu, mereka juga bisa mendapatkan gambaran harga saham di masa mendatang.