MEDAN| H9
Seperti
membangun bisnis, berinvestasi juga membutuhkan strategi. Di pasar modal,
ketika investor memutuskan untuk berinvestasi saham, maka ada dua pilihan
strategi yang bisa dipilih untuk menganalisis saham yang akan diinvestasikan,
yakni strategi teknikal atau strategi fundamental.
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Wilayah Sumatera Utara, Pintor Nasution mengatakan strategi
investasi ini dapat dipilih setelah investor memahami risiko investasi dan
mengetahui profil risikonya masing-masing. Strategi investasi juga berkaitan
dengan jangka waktu investasi dan target return atau keuntungan yang
hendak diraih.
Yang
pertama adalah, strategi teknikal yaitu strategi yang digunakan dalam berinvestasi
dengan cara menganalisis kenaikan dan turunnya harga saham perusahaan. Strategi
ini berfokus pada pola kenaikan atau penurunan harga dari saham suatu
perusahaan dibandingkan kondisi ekonomi secara makro. Investor yang memilih
menggunakan strategi teknikal akan memantau perkembangan investasi secara
jangka pendek. Strategi teknikal akan efektif menghasilkan return yang
optimal, jika investor aktif memantau harga saham, kapan naik dan kapan turun,
dan siap mentoleransi risiko setiap hari, bahkan setiap waktu.
Seorang
investor yang menggunakan analisis teknikal, haruslah mempelajari dan memahami
pergerakan grafik harga saham yang terjadi. Hal ini karena analisis teknikal
berpatokan pada pola perubahan harga, yang divisualisasikan dengan grafik
atau chart. Perlu diingat, strategi teknikal ini membutuhkan
perhatian lebih karena investor harus aktif setiap waktu dalam memantau harga
saham. Tidak disarankan memilih strategi ini jika hanya sekadar ikut-ikutan,
tanpa paham apa risikonya dan tanpa memiliki waktu mencermati pergerakan harga.
Pengguna
analisis teknikal umumnya disebut dengan trader yang melakukan investasi secara
jangka pendek atau investasi secara harian. George Soros adalah salah satu
pengguna analisa teknikal yang populer di pasar saham dunia.
Sebaliknya,
strategi fundamental dilakukan berdasarkan analisis fundamental dari kinerja perusahaan
yang sahamnya hendak dibeli. Strategi ini sangat cocok untuk investor yang
ingin berinvestasi jangka panjang. Pemilihan saham secara fundamental dilihat
berdasarkan kinerja perusahaan di masa lalu dan masa kini, seperti apa
pertumbuhannya, dan analisa kinerja serta prospek bisnis perusahaan di masa
depan.
Analisa
kinerja di masa depan bisa didapatkan dari hasil riset yang dibuat analis di
perusahaan sekuritas tempat para investor membuka rekening saham. Analisa
terhadap kinerja perusahaan di masa depan juga bisa diperoleh dari sumber
lainnya, seperti media massa atau dengan menganalisa sendiri dari corporate
action setiap perusahaan jika mampu melakukannya sendiri. Bagi investor
fundamental, membeli saham adalah menjadi pemilik perusahaan. Jadi, investor
perlu memahami bidang industri yang digeluti perusahaan dan persaingan serta
keunggulan produk atau jasa perusahaan. Jika kinerja perusahaan selama ini baik
dan menunjukkan tren pertumbuhan, maka harga saham cenderung akan mengalami
potensi pertumbuhan yang baik juga di masa depan.
Strategi
fundamental harus didukung dengan analisis fundamental menggunakan indikator-indikator
perusahaan yang tertera pada laporan keuangan perusahaan, seperti Price to
Earning Ratio (P/E), ROE (Return to Equity), dan lain-lainnya. Analisis
fundamental kerap digunakan oleh investor jangka panjang seperti Warren Buffet
untuk memilih saham yang masuk ke dalam portofolio investasinya.
Setiap
strategi investasi memiliki potensi keuntungan dan risiko masing-masing. Oleh
sebab itu, setiap investor memiliki metodenya tersendiri dalam menentukan
strategi investasi saham. Strategi teknikal harus didukung analisa kondisi
pasar yang sedang terjadi dan pengamatan dalam kurun waktu yang pendek.
Sementara, investor fundamental harus memiliki kepercayaan tinggi terhadap bisnis
yang dilakukan perusahaan yang sahamnya hendak dibeli. Sebab, dalam membuat
keputusan investasinya, investor fundamental relatif tidak terpengaruh pada
fluktuasi harga saham dalam jangka pendek dan cenderung berinvestasi pada
jangka panjang.
Ada juga investor yang memilih untuk menggabungkan kedua strategi tersebut dalam melakukan transaksi. Pada akhirnya, analisa terbaik untuk digunakan dalam investasi bergantung pada gaya investasi investor masing-masing.(PP-04)