TAPSEL|H9 Pasca insiden seekor Harimau Sumatera yang terperangkap pada jerat babi menyerang dokter hewan di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Bupa
TAPSEL|H9
Pasca insiden seekor Harimau Sumatera yang terperangkap pada jerat babi menyerang dokter hewan di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Bupati Tapsel H. Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, meminta warga masyarakat untuk tetap berhati-hati apabila pergi ke padang atau ke kebun.
" Saya perintahkan Camat Angkola Sangkunur dan Dinas Lingkungan Hidup untuk mendampingi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dalam menangani korban dokter hewan yang di serang Harimau Sumatra saat melaksanakan tugas mengevakuasi hewan liar yang terjerat, " ujar Dolly. Dolly juga menyampaikan agar segera koordinasi dengan seluruh pihak terkait, serta berikan penerangan kepada warga untuk waspada dan hati-hati agar tidak panik dan untuk sementara mengurangi aktivitas ke kebun sebelum ada informasi dari BKSDA. " Saya berpesan agar warga untuk mengikuti arahan Tim BKSDA di lapangan dan sementara untuk tidak melakukan aktivitas di kebun, jika memang harus dilakukan agar berkelompok dan membawa senjata tajam untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, " terangnya. Sebelumnya, pada Sabtu (23/4/2022), pukul 23.30 Wib, petugas BKSDA Provinsi Sumatera Utara drh Anhar Lubis bersama tim melakujanbtugas untuk mengevakuasi dan membius Harimau Sumatera yang terjerat perangkap di Dusun Aek Pardomuan. Seluruh tim yang berjumlah 19 orang langsung menuju lokasi dan tim dibagi dua, dimana 15 orang berada di titik pantau dan tim kedua 4 orang dipimpin langsung drh Anhar menempati posisi menembak. Kejadian naas itu terjadi saat bius yang ditembakkan melalui aba-aba drh Anhar tepat mengenai kaki kanan Harimau, kemudian Harimau tersentak dan melompat dan saat itu juga langsung menerkam dokter yang berada 7 meter di hadapan Harimau. Hal itu terjadi akibat jerat yang mengikat kaki Harimau terlepas saat hewan langka itu tersentak dan melompat, sehingga drh. Anhar Lubis dan Harimau terjatuh berguling kearah jurang dan secara bersamaan Tim BKSDA langsung menghalau Harimau tersebut sehingga Harimau itu terlepas dan lari ke arah gunung perkebunan. drh Anhar mengalami luka gigitan dan cakaran di lengan atas sebelah kiri, luka cakaran di lengan bawah sebelah kiri, luka cakaran dan robek di paha sebelah kiri. Kemudian tim mengangkut korban dengan tandu menuju Padang Sidempuan. Akibat kejadian itu, dokter yang bertugas di BKSDA Sumut itu mengalami luka gigitan dan cakaran, kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Metta Medika Kota Padang Sidempuan. Bupati yang menerima informasi tentang kejadian tersebut langsung mengunjungi RS. Metta Medika untuk memastikan penanganan terhadap drh. Anhar Lubis. Bersama Camat Angkola Sangkunur, Kadis LH dan Staf serta Tim BKSDA menunggu kabar dari ruang operasi. Informasi yang didapat bahwa drh Anhar Lubis tidak perlu dirujuk ke Medan, cukup ditangani di Padang Sidempuan. Saat ini yang bisa dilakukan adalah pembersihan luka sambil menunggu persiapan tiga hari ke depan untuk operasi penjahitan luka yang diperlukan, sedangkan Tim BKSDA masih bersiaga menelusuri jejak Harimau untuk segera dievakuasi dan dilakukan penanganan medis. (WD.014)