Syahrul M. Pasaribu melantik Pengurus Perhimpunan Purna Bhakti ASN Pemkab Tapsel
Keterangan gambar:
Tokoh masyarakat Sumut Syahrul M. Pasaribu menandatangani berita acara saat melantik pengurus perkumpulan para pensiunan ASN Pemkab Tapsel, di Syaakirah The View & Resto, Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapsel, Sabtu (20/5/2023). (Foto : Riswandy)
Pengurus Perkumpulan Pensiunan ASN Tapsel Dilantik
TAPSEL | H9
Bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 115, tokoh masyarakat Sumatera Utara (Sumut) Syahrul M. Pasaribu melantik Pengurus Perkumpulan Para Pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan (Tapsel), di Syaakirah The View & Resto, Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapsel, Sabtu (20/5/2023)
Pengukuhan pengurus Perkumpulan Pensiunan ASN Tapsel yang diberi nama Perhimpunan Purna Bhakti ASN Pemkab Tapsel itu bersamaan dengan acara halal bi halal Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Ketua Panitia Pelantikan Drs. H. Marasaud Harahap dalam laporannya mengatakan, perhimpunan ini beranggotakan para pensiunan ASN Pemkab Tapsel yang pembinanya adalah Syahrul M. Pasaribu, Bupati Tapsel dua periode (2010-2015 dan 2016-2021)
Disebutkannya gagasan pembentukan perkumpulan ini berawal dari pertemuan dan silaturrahmi pensiunan ASN Tapsel dengan Syahrul Pasaribu pada tahun 2022 kemarin di rumah makan Batunadua Indah Padang Sidempuan dan saat itu muncul ide untuk mengadakan pertemuan rutin minimal sekali setahun. Kemudian di awal tahun 2023, tepatnya 17 Februari atau tepat dua tahun Syahrul Purna Bhakti sebagai Bupati Tapsel, diadakan pertemuan kedua di Cafe Ibus Hutaimbaru Padang Sidempuan.
"Di pertemuan itulah disepakati Perhimpunan Purna Bakti ASN Tapsel dibentuk dan sekaligus penetapan tim formateur, yang tujuan pembentukan perhimpunan ini ialah untuk meningkatkan silaturahmi di antara para pensiunan ASN Tapsel. Organisasi ini diharap menjadi wadah yang bermanfaat bagi masyarakat luas, terutamanya para pensiunan ASN Tapsel dan keluarga," ujar Marasaud
Selain itu katanya, tujuan lain pembentukan perhimpunan pensiunan ASN Tapsel itu adalah memberi masukan konstruktif sesusai pengalaman dan kapasitas anggota perhimpunan, kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
"Masih banyak pensiunan ASN Tapsel yang belum terdaftar di perhimpunan ini. Karena itu, kami buka pendaftaran secara resmi bagi para pensiunan yang berminat untuk bergabung, kiranya Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa meridoi organisasi ini, sehingga berdayaguna dan dapat berjalan aktif selamanya," ucap mantan Kadis Pendidikan dan Asisten 3 Pemkab Tapsel ini
Selanjutnya, Roddani Hasibuan, mantan Sekretaris DPRD Tapsel, atas nama formateur selanjutnya membacakan susunan pengurus Perhimpunan Purna Bhakti ASN Pemkab Tapsel yang dikukuhkan dan dilantik pada hari itu terdiri dari Dewan Pembina masing-masing, Syahrul M. Pasaribu sebagai Ketua, Saulian Sabbih Situmorang dan Roddani Hasibuan, masing-masing sebagai Wakil Ketua, serta Ir. Syahril sebagai Sekretaris Syahril.
Sedangkan sebagai Anggota Dewan Pembina masing-masing Gindauli Pasaribu, Ir. H. Arwin Siregar, Syamsul Bahri Siregar, Bakhrian Lubis dan Hamdan Nasution.
Untuk Ketua Umum Marasaud Harahap, Wakil Ketua Untung Suwandi, Awaluddin Sibarani, Amros Karangmatua Harahap, Nurdin Pane dan Zulkifli Harahap. Sekretaris Solihuddin Harahap, Wakil Sekretaris Sardin Hasibuan, M.Yamin Batubara, Jamaan Pulungan dan Porang Pane. Bendahara Aswin Rangkuti. Wakil Bendahara Bangun Hasibuan dan Maratua Harahap, serta dilengkapi Koordinator Wilayah di 15 Kecamatan se Tapsel.
"Sangat bahagia dapat berkumpul dan bercengkrama di acara ini. Semoga dapat membuat kita semakin sehat dan panjang umur, karena mendapat semangat baru di pertemuan ini," tutup Roddani Hasibuan.
Kemudian Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Pensiunan ASN Tapsel Syahrul M. Pasaribu melantik dan menandatangani Surat Keputusan (SK) pelantikan. Ada sekitar 250 orang pensiunan ASN Pemkab Tapsel yang pernah menjabat sebagai Asisten, Kadis, Kaban, Kabag, Kabid, Camat, Lurah dan Kepala Sekolah yang hadir, merasa bangga dan haru dan bahkan sampai-sampai beberapa orang meneteskan air mata.
Ali Adanan Nasution, mantan Sekretaris Dinas Pendidikan yang saat ini anggota DPRD Tapsel, sangat bersyukur dapat bertemu dan berhimpun dengan para pensiunan yang dulunya pernah sama-sama mengabdi di Pemkab Tapsel.
"Terimakasih kami kepada pak Syahrul, yang telah menanamkan soliditas, kekompakan dan kekeluargaan bagi kami ASN saat itu. Hari ini, kita tetap kompak dan berhimpun dalam satu wadah," kata Ali Adanan yang pernah Kabag Umum DPRD Tapsel.
Disampaikannya, Syahrul Pasaribu adalah pemimpin pembawa perubahan signifikan bagi pembangunan Tapsel. Sampai hari ini, tercatat sabagai salah seorang Bupati Tapsel paling berhasil dan terbaik.
Syahrul M Padaribu Bupati pertama pembawa Pemkab Tapsel meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, bahkan tujuh tahun berturut-turut sejak tahun 2014 sampai 2020 setelah sebelumnya tahun 2010 opini Disclaimer dan tahun 2011 sampai 2013 WDP (Wajar Dengan Pengecualian). Dari WTP dan ditambah keberhasilan program lainnya, Tapsel mendapat Dana Insentif Daerah (DID) dan Dana Rakca selama tujuh tahun berturut-turut yang totalnya Rp.161 Milyar lebih, akan tetapi sangat disayangkan saat ini DID tidak lagi diperoleh Tapsel, walaupun tahun 2021 masih opini WTP dari BPK.
"Di Pemilu 2014 nanti pak Syahrul maju mencalon anggota DPR RI. Marilah kita dukung dan perjuangkan. Saat Bupati saja sudah membuat banyak perubahan, apalagi setelah anggota DPR RI," kata Ali Adanan yang setelah hadir di pertemuan ini bertambah semangat hidupnya.
Saulian Sabbih Situmorang, mewakili Purna Bhakti ASN Tapsel, menyebut Syahrul seorang negarawan. Itu telah ia buktikan dan rasakan langsung selama menjabat Kepala Dinas, Kepala Bappeda dan Asisten II di zaman kepemimpinan Bupati Syahrul.
"Saat peralihan kepemimpinan Bupati Ongku P. Hasibuan ke pak Syahrul M Pasaribu, saya kira akan terjadi "tsunami birokrasi" besar-besaran misalnya mutasi besar-besaran atau pejabat yang di non jobkan bahkan timbul rasa was was ketika itu. Apalagi saya dikenal sebagai loyalis pak Ongku. Eh, ternyata perkiraan saya itu melenceng 100 persen," kenangnya
Menurutnya, kenegarawanan Syahrul M Padaribu juga ia rasakan dan saksikan langsung pada saat pemindahan Ibukota Tapsel dan pusat perkantoran dari Kota Padang Sidempuan ke Sipirok sebagai amanah UU No.37 dan 38 tahun 2007 tentang Pemekaran Paluta dan Palas. Juga ketika terjadinya rusuh di Batangtoru dengan eskalasi yang tinggi dan berlangsung cukup lama terkait lokasi pembuangan sisa air proses tambang emas martabe, semuanya dapat diatasi dengan baik.
Sementara kepiawaian Syahrul ia saksikan ketika dia dan sejumlah pimpinan OPD datang ke Kementerian Keuangan dalam rangka mengurus pertambahan Dana Alokasi Umum (DAU), yang pada tahun sebelumnya kami gagal memperjuangkannya.
"Pertambahan DAU bukan datang begitu saja dari pusat. Harus ada komunikasi dan pendekatan serta diperjuangkan secara intens dan serius. Berkat kelihaian pak Syahrul antara lain melakukan pembaharuan parameter secara cepat, Tapsel banyak dapat tambahan DAU. Sebelumnya sejumlah OPD sudah gagal meyakinkan pemerintah pusat, namun beliau datang, langsung disetujui atau di acc kan," kenang Saulian.
Mantan Asisten II ini juga cerita tentang keberanian Syahrul menaikkan penyertaan modal di Bank Sumut seperti deviden tahun 2010 tidak diambil dan seluruhnya ditambahkan menjadi penyertaan modal dan deviden 2011 sekitar 70 % kembali ditambahkan penyertaan modal Tapsel di Bank Sumut. Berkat kepiawaian itu, Tapsel sejak tahun 2012 sampai saat ini pemegang saham terbesar diantara 33 Kabupaten/ Kota dan tertinggi kedua setelah Pemprov Sumut dan sejak tahun 2014 sampai sekarang yang kalau dirata-ratakan deviden yang diperoleh Tapsel setiap tahunnya sekitar Rp.49 milyar.
Demikian juga dengan investasi di Tapsel. Syahrul mampu menghitung dan memperkirakan seberapa besar manfaat jangka panjang yang diperoleh daerah dari investasi itu. Seperti dari tambang emas Martabe dan PLTA Batangtoru yang saat ini sedang membangun konstruksi.
Deviden yang diperoleh setiap tahunnya sangat membantu kemampuan kapasitas fiskal Pemkab Tapsel sampai sekarang. Kesejahteraan pegawai meningkat dan hak-hak dasar masyarakat terpenuhi.
Hubungan dengan Forkopimda dan legislatif berjalan sangat baik. Pimpinan OPD beserta para perangkatnya bekerja dengan 'nyaman dan kompak'. Saling membahu dan berinovasi mewujudkan Tapsel yang Sehat, Cerdas, Sejahtera.
"Tetapi hari ini, telah terjadi perubahan yang kurang menggembirakan dan dari yang ia dengar langsung dari pegawai dan juga informasi di berbagai media saluran berita, Tapsel saat ini prevalansi gizi buruk atau Stunting tertinggi di Sumut," katanya.
Di sisi lain, serapan anggaran di tahun 2022 ini, persentase terendah selama dua belas tahun terakhir, sehingga uang ratusan miliar rupiah tidak mampu dipergunakan dan 'tidur' di bank atau menjadi SiLPA. Peringkat IPM Tapsel turun dan dilampaui daerah yang selama ini peringkatnya berada di bawah Tapsel.
"Tapsel, dulu sering diledek 'Tak Pernah Selesai' sudah dipupus kepemimpinan Syahrul menjadi 'Tak Ada Persoalan Selalu Lancar' seperti sering diungkapkan Alm.K.H.Kosim AR.Nasution mantan Ketua MUI Tapsel. Tetapi sekarang sudah kembali ke akronim sebelumnya, 'Tak Pernah Selesai'," tuturnya
Meski demikian, kata Saulian, jangan pernah putus niat dan kemauan untuk membantu membangun Tapsel sebagai tempat terakhir pengabdian sebagai ASN. Sebagai orang yang pernah ikut andil dalam pembangunan Tapsel, mari kita berdoa agar kesuksesan pemerintahan Tapsel bisa kembali, seperti yang pernah tercipta di zaman pak Syahrul
"Terkait pencalegan ke DPR RI, Syahrul calon terbaik. Kemampuan komunikasi dan lobby sangat baik. Seperti kesuksesan pemindahan jalur jalan nasional Aek Latong tahun 2011/2012 dan Batu Jomba yang setelah Syahrul tidak Bupati Tapsel lagi kondisinya rusak parah kembali," tambahnya.
Usai melantik pengurus Perhimpunan Purna Bakti ASN Tapsel, Syahrul Pasaribu sebagai Ketua Dewan Pembina berharap organisasi ini berdayaguna dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Bicara kepemimpinan di Tapsel. Pada tahun 2010, Syahrul mengawalinya dengan kondisi APBD yang hanya sekitar Rp.558 miliar dan pada P-APBD dikurangi Rp.36 miltar serta realisasinya Rp.517 milyar. Defisit anggaran saat itu mencapai puluhan miliar.
Namun ia sangat bersyukur, karena berkat soliditas dan kekompakan pegawai, semua persoalan bisa diatasi walaupun belum sempurna secara keseluruhan. Kemampuan keuangan daerah jauh lebih baik dan sejak tahun 2019 sampai saat ini pendapatan daerah berada dikisaran Rp.1,5 trilyun kecuali tahun 2020 menurun akibat dari Pandemi Covid - 19
"Uang makan guru 6 bulan ditahun 2010 tidak dibayar. Kalau dibayar defisit akan terus berlangsung. Tahun 2011 kondisi keuangan mulai normal dan di 2012 sudah normal, sehingga uang makan guru kembali dibayarkan dengan dinaikkan jumlahnya," terang Syahrul.
Berkat keuangan yang sudah membaik itu, Pemkab Tapsel mulai memindahkan pusat pemerintahan dan perkantoran dari Kota Padang Sidempuan ke Sipirok setelah awal Mei 2011 lahannya diperoleh dari Kementerian Kehutanan RI dan tanggal 10 Agustus 2012 dilakukan pemancangan tiang pertama pembangunan perkantoran Bupati di Sipirok.
"Sukses membangun perkantoran terintegrasi dan terpadu yang refresentatif, tanpa mengurangi hak-hak pembangunan di Kecamatan," terang Ketua Dewan Pertimbangan MUI Tapsel itu.
Syahrul juga menceritakan bagaimana dia ikut memperjuangkan pembangunan Tapsel dan Kota Padang Sidempuan, pada saat ia menjadi anggota DPRD Sumut. Seperti pembangunan ruas Jalan Provinsi dari Sipenggeng ke Marancar dan Bulumario Sipirok, ruas Jalan Baru Sidempuan By Pass dan ruas Jalan Hutaimbaru - Batunadua. Diperjuangkan sejak 2006 saat anggota DPRD Sumut dan baru terealisasi di tahun 2012 menjadi ruas jalan Propinsi.
Mengenai kepemimpinan, katanya, kepala daerah harus mampu mendayagunakan sumber daya yang dimiliki daerah apakah Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alam (SDA). Pemimpin harus bisa menciptakan manajemen yang baik dan mendinamisasi perangkat kerjanya.
"Saya tidak akan bisa memimpin dan membangun Tapsel tanpa bantuan seluruh stake holders yang ada. Termasuk ASN yang kini sudah Purna Bhakti, kemajuan Tapsel saat ini walaupun belum sempurna secara keseluruhan adalah hasil karya bersama kita," tegas Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Sumut itu.
Hasil hubungan yang baik ke pemerintah atasan, sejak tahun 2014 sampai sejarang DAU Tapsel lebih tinggi hampir Rp.100 milyar dibanding daerah lainnya di Tabagsel, kecuali Kabupaten Madina yang jauh lebih luas dan rakyat serta PNS nya lebih banyak dari Tapsel. Itulah yang dinikmati rakyat Tapsel dan dikelola kepemimpinan saat ini, " kata Syahrul pendiri dan Ketua Dewan Pakar BKMT Tapsel itu.
Berkat pendapatan deviden dari tambang dan saham di Bank Sumut yang awalnya penuh rintangan, kapasitas fiskal Tapsel relatif lebih baik sampai saat ini dan siapapun Bupati Tapsel saat ini dan ke depan, pendapatan dari deviden sekitar Rp.95 miliar lebih secara otomatis masuk ke kas Tapsel, demikian juga tranfers pusat ke daerah melalui Dana Bagi Hasil (DBH), yang sejak tahun 2019 diperoleh Tapsel sekitar Rp.145 milyar kecuali tahun 2020 menurun akibat Covid - 19.
"Bahkan DBH tahun 2021 serta tahun 2022 diperoleh sekitar Rp.300 milyar, seiring kenaikan harga emas di dunia internasional serta ditunaikannya kurang bayar DBH tahun-tahun sebelumnya. Pada kesempatan ini, saya berterimakasih banyak atas doa dukungan kepadanya untuk maju ke DPR RI," tutupnya.
Acara diakhiri dengan tausyiah Ustadz Sutan Tinggi Barani Siregar yang sudah berumur 87 tahun yang katanya, mempererat hubungan antar sesama umat sangat dianjurkan dalam agama Islam. Maka ia yakin perhimpunan pensiunan ASN Tapsel ini akan mendapat ridho Allah SWT.
"Tentang pencalonan Syahrul ke DPR RI, kita doakan agar mendapat izin Nya dan didukung masyarakat banyak. Dari tahun 1950 sampai sekarang, saya sudah lihat dan rasakan kepemimpinan para Bupati Tapsel. Sampai hari ini, pak Syahrul masih yang terbaik," katanya.
Karena itu pulalah Ustadz juga meminta agar semua yang hadir tidak berpikir panjang lagi untuk memberi dan menggalang dukungan ke mantan Bupati Tapsel dua periode tersebut.
"Jangan lagi ada keraguan di hati kita. Pak Syahrul telah terbukti dan teruji dalam memimpin. Dekat dan peduli pada rakyat, baik saat menjabat maupun setelah purna bakti," pesan Ustadz Sutan Tinggi Barani. (WD.014)